blog

Bagaimana Agar Bisa Mentadabburi Al-Qur'an

Oleh : Hj. Inay Sumiaty, S.Ag

Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ؛ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ إِلَيْهِ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ؛ صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.
أَمَّا بَعْدُ:
Kaum Muslimim yang dirahmati Allah SWT
Telah kita ketahui bersama bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab suci Al Qur`an, sebagai pedoman hidup bagi orang – orang yang bertaqwa. Tidak ada keraguan didalamnya Al Qur`an juga sebagai petunjuk dan pembeda antara yang hak dan yang batil juga sebagai obat dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.
Kaum Muslimim yang dirahmati Allah SWT
Saat ini kita sedang berada dalam bulan Suci Ramadhan dimana seluruh umat Islam sedunia sedang menjalankan ibadah puasa, dan dalam bulan ini juga ada sebuah peristiwa besar yang selalu diperingati oleh umat islam yaitu Nuzulul Qur`an. Bagi kaum muslimin peringatan Nuzulul Qur`an merupakan peringatan terhadap peristiwa yang sangat penting dan agung yang terjadi beberapa abad silam. Peristiwa yang membawa pandangan-pandangan baru bagi umat islam terhadap alam semesta dan kehidupan manusia.
Maka dari itu kewajiban umat Islam terhadap Al Qur`an adalah dengan selalu membacanya, mentadabburinya dan mengamalkanya. Bagaimana supaya kita bisa mentadabburi Al Qur`an ?
Seseorang yang membaca Al Qur`an itu bertingkat-tingkat keadaannya. Ada yang belum lancar dan terbata-bata, ada yang sudah lancar tapi tak mampu tadabbur, dan ada yang membaca dengan tadabbur. Semuanya mendapatkan pahala namun yang terbaik adalah yang mampu menadabburi Al Qur’an, karena tadabbur adalah tujuan Alquran diturunkan. Allah Ta’ala berfirman,
كِتَٰبٌ أَنزَلْنَٰهُ إِلَيْكَ مُبَٰرَكٌ لِّيَدَّبَّرُوٓا۟ ءَايَٰتِهِۦ وَلِيَتَذَكَّرَ أُو۟لُوا۟ ٱلْأَلْبَٰبِ
“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran.” [Quran Sad: 29].
Lalu bagaimana agar kita bisa meningkatkan kualitas bacaan kita menjadi bacaan tadabbur?
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat membaca Al Qur`an dengan pelan tanpa tergesa-gesa. Mereka para sahabat membaca 10 ayat, sebelum beranjak dari 10 ayat tersebut mereka terlebih dahulu menghafalnya. Kemudian mentadabburinya, memahami maksudnya dan mengamalkan kandungannya.
Di antara wasilah dan sebab yang bisa mengantarkan kita pada tadabbur adalah
Pertama: mengikhlaskan niat.
Mengikhlaskan niat adalah sesuatu yang pertama dan utama dalam segala hal. Termasuk dalam melatih diri untuk tadabbur Al Qur`an, dan ikhlas ini sendiri butuh latihan dan perjuangan. Allah Ta’ala berfirman,
أَلَا لِلَّهِ ٱلدِّينُ ٱلْخَالِصُ
“Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik).” [Quran Az-Zumar: 3]

Membaca Al Qur`an adalah ibadah, dan ibadah itu hanya diperuntukkan kepada Allah SWT. Artinya kita membaca Al Qur`an hanyalah untuk Allah, bukan mengharap pujian bukan pula untuk mencari dunia tapi hanya untuk Allah semata. Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
اقرؤوا القرآن الله
“Bacalah Al Qur`an hanya karena Allah.”
Kedua: memahami tafsir ayat.
Tafsir beda dengan terjemah, terjemah adalah alih bahasa sedangkan tafsir adalah penjelasan dari ayat-ayat. Membaca tafsir suatu ayat sangatlah penting, carilah tafsir-tafsir yang terpercaya. Tafsir yang diterima di tengah umat sejak dulu hingga sekarang. Jauhilah tafsir-tafsir yang ditulis oleh orang-orang yang berpikiran menyimpang.
Bagi masyarakat awam bisa bertanya kepada para ulama, tafsir mana yang diterima di kalangan umat sejak dulu hingga sekarang. Kemudian menjadikannya bacaan harian dengan membaca tafsir akan membukakan sesuatu yang sebelumnya tertutup, karena banyak ayat dalam Al Qur`an yang tidak bisa dipahami hanya dengan mengandalkan terjemah. Walaupun bisa dipahami dengan terjemah, namun pada kitab tafsir ada penjelasan tentang sebab turunnya. Tentang hukum-hukum terkait dengannya.
Ketiga: Mengetahui gramatika dan tata bahasa Arab.
Hal ini memang sedikit sulit dibanding dua wasilah sebelumnya. Namun, rasanya akan sangat sulit seseorang bisa tadabbur dengan mendalam tanpa memahami tata bahasa Arab. Kita mengetahui kisah-kisah orang-orang jahiliyah yang ketika mendengar Al Quran mereka langsung tahu bahwa Al Qur`an adalah wahyu. Tapi mereka mengingkarinya..
Keempat: menghadirkan keyakinan bahwa Al Qur`an adalah surat untuk kita.
Saat membaca Al Quran, kita hadirkan perasaan bahwa ini adalah surat dari Tuhan kita untuk kita. Sehingga setiap pembicaraan; perintah dan larangan yang ada di dalam Al Quran tertuju kepada kita.
Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu berkata, “Apabila engkau mendengar ayat Yaa ayyuhalladzina amanu (Hai orang-orang yang beriman), maka siapkan pendengaranmu. Karena setelahnya akan dibicarakan perintah yang harus engkau kerjakan. Atau larangan yang harus kau tinggalkan.”
Kelima: memiliki rasa penasaran dan keingintahuan yang besar.
Maksudnya, ketika Allah menutup suatu ayat dengan salah satu dari sifat-sifat-Nya, ia bertanya-tanya dan ingin mencari tahu hikmahnya. Mengapa sifat tersebut yang Allah pilih untuk menutup ayat tersebut. Kemudian ia bertanya kepada orang yang berilmu. Atau ia buka buku-buku tafsir.
Keenam: mendengar bacaan orang lain.
Di antara hal yang membantu untuk bisa mentadabburi Al Qur`an adalah mendengar bacaan orang lain. Terutama mereka yang memiliki bacaan yang baik dan suara yang indah. Metode seperti ini pernah dilakukan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Dari Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahualaihiwasallam berkata kepadaku, “Bacakanlah Al Qur’an kepadaku.”
Ibnu Mas’ud berkata: Aku katakan, “Wahai Rasulullah! Apakah saya akan membacakannya kepadamu sementara ia diturunkan kepadamu?”
Beliau menjawab, “Aku senang mendengarnya dari orang selain diriku.”
Maka aku pun membacakan surat an-Nisa’, ketika sampai pada ayat [yang artinya], “Bagaimanakah jika [pada hari kiamat nanti] Kami datangkan dari setiap umat seorang saksi, dan Kami datangkan engkau sebagai saksi atas mereka.” (QS. an-Nisa’: 41).
Dan ini juga dilakukan oleh para sahabat sepeninggal beliau. Apabila Umar bin al-Khattab bertemu dengan Abu Musa, maka ia meminta Abu Musa untuk melantunkan Alquran. Beliau berkata,
شَوِّقْنَا إِلَى رَبِّنَا يَا أَبَا مُوْسَى
“Buatlah kami rindu dengan Rabb kami wahai Abu Musa.” (Raudhatul Muhibbin wa Nuzhatu al-Musytaqin, Hal: 400).
Inilah bacaan Alquran yang terbaik, yang membuat seseorang bertambah rindu, cinta, dan takut kepada Allah Ta’ala.
Ketujuh: shalat malam. Khususnya pada waktu yang nyaman. Seperti di sepertiga malam.
Kedelapan: mengulang-ulang ayat.
Diriwayatkan oleh Nasa’i (hadits, no. 1010) dan Ibnu Majah (hadits no, 1350) dari Abu Dzar radhiallahu ’anhu, dia berkata: “Nabi sallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan shalat dan membaca ayat sampai pagi secara berulang-ulang. Ayat itu adalah;
إِنْ تُعَذِّبْهُمْ فَإِنَّهُمْ عِبَادُكَ وَإِنْ تَغْفِرْ لَهُمْ فَإِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
“Jikalau Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hambaMu. (akan tetapi) jikalau Engkau ampuni mereka. Sesungguhnya Engkau adalah Maha Perkasa lagi Maha bijaksana.” (Dinyatakan hasan oleh Al-Albany dalam Shahih Nasa’i)
Kesembilan: memperbanyak membaca Al Qur`an
Dengan memperbanyak dan sering membaca Al Qur`an membuat jiwa kita terbiasa dengan Al Qur`an.
Inilah di antara kiat-kita agar kita bisa meningkatkan kualitas bacaan Al Qur`an kita menjadi bacaan tadabbur. Semoga Allah SWT menjadikan Al Qur`an penyejuk jiwa kita.
وَصَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْن
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ ، أشْهَدُ أنْ لا إلهَ إِلاَّ أنْتَ ، أسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إلَيْكَ
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.